One more show, one last time. We are ready!

Friday, January 05, 2007

FFI ?

FFI lagi rusuh kan ? gara2 film ekskul menang kategori best film ?

kenapa sih ?

kalo menurut gue , emang itu pilihan juri . dan keputusan mereka nggak bisa diganggu gugat kan .

yaa mungkin emang ada yang nggak setuju atas kemenangan 'Ekskul' sebagai film terbaik . itu wajar . setiap kita memenangkan sesuatu , ada yang suka dan ada yang nggak suka atas kemenangan kita . yang nggak suka itu sesama peserta , wajar . wajar banget malah .
tapi kenapa sampe rusuh gini ??


ada yang bilang 'Ekskul' itu film jiplakan , dengan musik bekas film Gladiator . jadi para sutradara seperti Hanung Bramantyo , Mira Lesmana , Rudi Soedjarwo , Riri Riza , dan lainnya ngerasa bahwa mereka udah bersusah payah ngebuat film seasli mungkin , mengerahkan seluruh tenaga dalam dan otak ampe keluar supaya menangin FFI , eeh , malah dikalahin sama film 'jiplakan' .

mereka bilang , dibandingin film 'Ekskul' , nominasi film yang lain lebih bagus . contohnya 'Berbagi Suami' , 'Denias' , 'Opera Jawa' , dan seabrek film2 indonesia lainnya , yang menurut mereka jauuhh lebih berhak menang dibanding 'Ekskul' . film apa tuh ? film nggak jelas , sutradaranya juga siaapaa lagi .

jadi para insan perfilman indonesia , rabu kemarin mengadakan demo dengan cara mengembalikan piala yang udah mereka dapetin tahun lalu .

buat apa ??

para juri juga nggak sembarangan milih film apa yang berhak mendapat piala citra . mereka kan juga senior di bidang perfilman . mereka milih 'Ekskul' , pasti ada alasannya . dan memang film itu yang berhak menang .

jadi , nggak semata2 Mira Lesmana , atau Rudi Soedjarwo yang bakal dipilih , karena mereka udah senior juga menyutradarai film2 , yang menurut gue juga nggak jelek kok . Hanung Bramantyo , gue suka banget film 'Jomblo' nya , simpel , enak ditonton , nggak ribet , pokoknya oke deh . tapi kenapa bukan dia yang menang , malah 'Ekskul' ? kenapa bukan , 'Denias' mungkin ?

sekarang kita balikin aja , yang jadi best aktor Albert Fakdawer , pemeran 'Denias' . kenapa dia nggak diprotes ? siapa Albert Fakdawer itu ? emang aktor hebat ? main film juga baru sekali kan .

tapi tanya juga , kenapa juri bisa milih dia ? pasti kan ada 'something' di mata juri yang beda di dalam si Albert Fakdawer ini .

mustinya , kekalahan itu diterima . giliran menang , diem . seneng . tapi kalo kalah bisanya memprotes . jadikan dong kekalahan itu sebagai pemicu buat lebih maju lagi , terutama buat para sutradara yang film2 nya dikalahin sama 'Ekskul' . kenapa lo cuman bisa protes ? brarti kan di film lo ada yang kurang dibanding 'Ekskul' , coba dong lo bikin biar film lo menang tahun depan . kalo kompetisi cuman ada menang ama kalah doang kan ? kalo lo kalah , terima .

ini . ini yang belom ada di dalam hati bangsa kita . bangsa kita bukan bangsa maju . bangsa kita belom bisa menerima kekalahan . yang ada cuman protes , nggak terima . nggak bisa gitu dong . sutradara 'Ekskul' emang nggak gitu kedengeran , tapi emang yang sutradara senior doang yang filmnya boleh menang ? mentang2 'Denias' menggambarkan kultur Indonesia , dia yang pantes menang ?

jadi sebelum memajukan perfilman Indonesia , belajar dulu menerima kekalahan . kayak gini doang kok diributin . introspeksi , jangan cuman bisa nyela .

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home